Jumat, 03 Juni 2016

MEDIA AUDIO , VISUAL, AUDIO VISUAL DAN MULTIMEDIA




MAKALAH
MEDIA AUDIO,VISUAL,AUDIO VISUAL DAN MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJRAN PAI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “MEDIA PEMBELAJARAN PAI”
Dosen pengampu :Ali rif’an ,Mpd.I




Kelas B 20151217_064240.jpg





Oleh:
Umi baroroh
Amaliatus sholikhah
Risky syawalia




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
                                         FAKULTAS TARBIYAH  
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALI AL-HIKAM
MALANG
2016



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah system percetakan yang bekerja atas dasar fisik mekanik. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi micro-processor yang melahirkan pemakaian computer dan kegiatan interktif.

B.  Tujuan Penulisan Makalah

1.   Untuk Mengetahui Pengertian Media Audio, Visual, Audio Visual Dan Multimedia Untuk Pembelajaran PAI ?
2.    Untuk Mengetahui Karakteistik Dan Jenis-Jenis Audio, Visual, Audio Visual Dan Multimedia Untuk Pembelajaran PAI ?
3.    Untuk Mengetahui Penggunaan Audio,Visual, Audio Visual Dan Multimedia Untuk 
     Pembelajaran  PAI ?
4.    Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio, Visual, Audio Visual Dan Multimedia Untuk Pembelajaran PAI?




















BAB 2
PEMBAHASAN
A.   PENGERTIAN

1.      Media Audio
Penyajian pengajaran atau pengetahuan melalui pendidikan Audio Pengalaman Mendengar dan pendidikan Visual Pengalaman Melihat. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi bersifat auditif mendominasi manusia. Suatu metode untuk menyampaikan informasi berdasarkan prinsip psikologi, yaitu : seseorang akan memperoleh “pengertian lebih baik dari sesuatu yang dapat dilihat dari pada didengar”

2.       Media Visual
Pada mulanya pada proses pembelajaran hanya menggunakan pendekatan verbal, yakni membaca dan menulis. Baru pada pertengahan tahun 1960-an mulai muncul konsep keterbacaan visual, dalam bentuk grafik seperti sketsa, gambar, foto, diagram, table dan lain-lain. Dengan demikian dalam buku-buku pelajaran mulai ditampilkan pesan-pesan visual melalui berbagai ilustrasi untuk memperjelas keterbacaan visual. Labih dari itu, pesan-pesan visual disajikan pula dalam berbagai media massa seperti televisi, percetakan dan produksi. Pesan-pesan visual sangat efektif dalam memperjelas informasi, bahkan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi sikap seseorang, membentuk opini masyarakat dan lain-lain .
Pada beberapa penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa “pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya, namun tidak berarti bahwa media harus selalu mempunyai keadaan yang sebenarnya. Sebagai contoh adalah model. Artinya, sekalipun model merupakan gambaran nyata dari objek dalam bentuk tiga dimensi tidak dapat dikatakan realistik sepenuhnya. Namun demikian, model sebagai media pembelajaran dapat memberi makna terhadap isi pesan dari keadaan yang sebenarnya.

3.      Media Audio – Visual
Media audio-visual, adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual,adalah: televisi,video – VCD, sound slide, dan film.

4.      Multimedia
multimedia (media) kata media berasal dari kata latin medius yang secara harfiah berarti tengah “pengantar” atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.dalam pengertian ini  guru, buku teks,dan lingkungan sekolah merupakan media secara lebih khusus , pengertian media dalam proses belajar mngajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronisuntuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi sisual atau verbal.







B. Jenis-Jenis Media Audio, Visual, Audio Visual, Dan Multimedia  
    Untuk Pembelajaran PAI

1.      media audio

a. Media Audio Kaset
Audio kaset, berupa pita maknetis yang dapat menghasilkan suara jika diputar dalam tape recorder. Alat ini sudah sedemikian memasyarakat, sehingga dapat dikatakan sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia. Hanya saja audio kaset, selama ini lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan, terutama untuk rekaman musik hiburan. Sementara penggunaan audio kaset untuk kepentingan proses pembelajaran dirasakan belum memasyarakat secara maksimal. Sebagai media pembelajaran, audio kaset cukup efektif dan efesien untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Rekaman audio merupakan jenis media yang tepat digunakan untuk pembelajaran bahasa, latihan membaca Qur’an, dan latihan-latihan yang bersifat verbal. Misalnya, rekaman untuk pelajaran bahasa asing, rekaman pidato, rekaman pendidikan seni, rekaman kegiatan diskusi dan seminar, rekaman bacaan al-Qur’an, rekaman ucapan huruf-huruf [mahraj] al-Qur’an, rekaman pelajaran pendidikan agama untuk suatu forum pengajian, rekaman bacaan-bacaan salat, doa-doa haji, dan sebagainya. Namun yang perlu diperhatikan adalah rekaman materi pelajaran yang dikemas harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum, tujuan pembelajaran, metode, dan kondisi pembelajar. Pembelajaran tentang pengucapan [pronounciation] dan keterampilan mendengar [listening skill] akan sangat efektif jika menggunakan media ini. Media ini manfaatnya cukup efektif dan efesien dalam proses pembelajaran.

b. Media Radio
Eloktronik secara teknis adalah sebuah alat eloktronik yang dilengkapi dengan perangkat penerima gelombang eloktromaknetis dan perangkat penyiaran. Maka dalam konteks ini, pengertian radio sebagai media pembelajaran lebih ditonjolkan pada radio siaran [broadcast] . Dengan demikian, radio merupakan media audio yang disiarkan. Program radio telah lama digunakan sebagai siarana pembelajaran untuk menyampaikan meteri pembelajaran pada beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di seluruh dunia termasuk Indonesia. Jadi, fungsi media radio adalah menyampaikan pesan bahan pelajaran yang dapat didengar oleh penerima pesan atau pembelajar. Madia radio sebagai media pembelajaran tentu memiliki keterbatasan dan kelebihan.

c. Media laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa, dikategorikan sebagai media audio, karena media ini menggunakan seperangkat “alat-alat audio” yang berupa taperecorder dan pita kaset yang disalurkan melalui kabel pada headphone. Dengan perangkat alat-alat ini, program pengajaran bahasa dapat mengkoordinasi pendengaran pembelajar sehingga lebih terkonsentrasi pada materi pelajaran bahasa . Laboratorium bahasa, merupakan alat untuk melatih pembelajar mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam .




2. media visual
           
a.       Pesan Visual dan Proses pembelajaran
Dari penjelasan di atas, tanpaknya perlu mempelajari “pesan visual” sebagai media dalam hubungannya dengan proses pembelajaran. Artinya, bagaimana pengajar dan “pembelajar” memanfaatkan pesan visual untuk mempertinggi proses pembelajaran. Sebab, keterampilan “memahami pesan visual” dapat diartikan sebagai kemampuan menerima dan menyampaikan pesan-pesan visual tersebut. 
b.      Belajar dari pesan Visual
Belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan, karena dengan melihat pesan visual tidak dengan sendirinya seseorang akan mampu belajar daripadanya. Itulah sebabnya “pembelajar” harus dibimbing agar dapat menerima dan menyimak pesan-pesan visual secara tepat. 
c.        Menyimak Pesan Visual
Pesan visual yang disajikan dapat diterima oleh pembelajar dengan kemampuan tertentu. Sedangkan kemampuan menerima pesan visual dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada dua faktor yang sangat penting, yaitu perkembangan usia anak dan latar belakang budaya yang dianutnya serta pengalamannya.
Hasil temuan ahli psikologi perkembangan anak, menunjukkan bahwa keterbacaan pesan visual dipengaruhi oleh tingkat kematangan jiwa anak. Sebelum anak usia 12 tahun anak cenderung untuk menafsirkan pesan-pesan visual menurut bagian demi bagian daripada secara keseluruhan. Dalam menceritakan tentang apa yang mereka lihat digambar, mereka akan memilih unsure-unsur yang spesifik, termasuk di dalamnya adegan, sedangkan “pembelajar” yang lebih dewasa cenderung untuk meringkas keseluruhan adegan dan melaporkan kesimpulan tentang makna gambar. Bilamana berbagai lambang abstrak atau rangkaian gambar seri yang saling berkaitan satu sama lain tidak jelas dipahami “pembelajar”, akan mengakibatkan gagalnya proses komunikasi edukatif bagi semua tingkat usia . 

3. Media Audio - Visual

a. Television [bahasa Inggris], melihat jauh. Kata melihat jauh mengandung makna bahwa gambar yang diproduksi pada satu tempat [stasiun televisi] yang dapat dilihat ditempat lain melalui sebuah perangkat penerima yang disebut televisi minitor atau televisi set.
Istilah televisi, baru dicetuskan di Paris, pada tanggal 25 Agustus 1900, bersamaan dengan pertemuan para ahli eloktronik dari beberapa negara industri maju .
Televisi suatu perlengkapan eloktronik, yang pada dasarnya adalah sama dengan “gambar hidup” yang terdiri dari gambar dan suara. Dengan demikian, peranan TV baik sebagai gambar hidup maupun sebagai radio yang dapat menampilkan gambar yang dapat dilihat dan menghasil suara yang dapat didengar pada waktu yang sama . Maka kata televisi berkonotasi pada suatu system unit kerja pada televisi siaran, dan bukan semata-mata dilihat dari aspek wujudnya sebagai perangkat keras , tetapi televisi dapat mentransmisikan segenap pesan melalui gelombang eloktronik atau melalui saluran kabel

b. Media Video - VCD
Gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara, dapat ditayangkan melalui medium videio dan video compact disk [VCD]. Sama seperti medium audio, program video yang disiarkan [broadcasted] sering digunakan oleh lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran. Video dan televisi mampu menayangkan pesan pembelajaran secara realistik. Video memiliki beberapa features yang sangat bermanfaat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu features tersebut adalah slow motion di mana gerakan objek atau peristiwa tertentu yang berlangsung sangat cepat dapat diperlambat agar mudah dipelajari oleh “pembelajar”. Slow motion, adalah kemampuan teknis untuk memperlambat proses atau peristiwa yang berlangsung cepat. Video dan VCD dapat digunakan sebagai media untuk mempelajari objek dan mekanisme kerja dalam mata kuliah tertentu.

d.      Media Saund Slide [Slide Bersuara]
Slide, merupakan media pembelajaran yang bersifat audio visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilingkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Penggunaannya dapat dikombinasikan dengan audio kasset, dan dapat digunakan secara tunggal tanpa narasi. Pada umumnya jika digunakan untuk keperluan instruksional, sehingga slide dapat dibuat secara berseri dan berurutan serta dikombinasikan dengan au-dio kasset. Maka slide yang dikombi-nasikan dengan audio kasset disebut dengan saund slide [slide bersuara], yaitu penyajian bahan pelajaran yang dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan slide secara berurutan yang dikombinasikan atau dilengkapi dengan audio kasset.
Sebagai media pembelajaran, slide suara dapat menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. Misalnya, menyajikan materi pelajaran tentang cara mengerjakan salat, maka perlu dikemas secara berurutan yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

C. Kelebihan dan Kelemahan
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:
  1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
  2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a        Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau video
b      Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c         Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame line atau high speed photografi
d         Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e         Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.

Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1.      Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.
2.      Biaya pengadaannya relative mahal
3.      Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.
BAB 3
PENUTUP
A.  kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Media Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi :
·         Audiovisual Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber.
·         Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang antara lain,memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan kelemahan pada media audio visual adalah terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya.



DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video Pembelajaran.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo Persada
Jakarta : Grafindo Pers.
Suleiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
Usman, M. Basyirudin dan Asnawir. 2002. Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.



Kamis, 02 Juni 2016

MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT  yang mana karena rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah PRAKTIK MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai tugas yang diberikan agar kita lebih memahami dan mengetahui bagaimana cara mempraktikan media pembelajaran sederhana ini kepada anak didik kita.
            Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang turut mendukung terselesainya makalah ini antara lain
1.            Bapak Ali Rif’an, M.Pd.I
2.            Rekan rekan kelompok yang telah mendukung terselesainya makalah ini
3.            Dan semua pihak yang turut mendukung terselesainya makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kelemahan maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi terciptanya makalah ini.
                                                                       

                                                                                    Malang, 11 Maret 2016
                                                                                                Penyusun

                                                                                                Kelompok 10


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................         1
DATAR ISI.........................................................................................  2
BAB I  PENDAHULUAN..................................................................... 3
1.1   Latar Belakang...............................................................  3
            1.2   Rumusan Masalah.......................................................... 3
            1.3   Tujuan Masalah............................................................... 4
            1.4   Manfaat..........................................................................  4
BAB II  PEMBAHASAN ................................................................... . 5
2.1       Pengertian Media Pembelajaran Sederhana……………5
2.2       Unsur-unsur Media Pembelajaran Sederhana………….5
2.3       Macam-macam Media Pembelajaran Sederhana……...7
2.4       Cara Pembuatan dan Praktik Media Pembelajaran Sederhana……8
BAB III  PENUTUP...............................................................................10
3.1         Kesimpulan ...................................................................10
3.2         Saran ............................................................................10
Daftar Pustaka.....................................................................................11





BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan,perhatian dan minat belajar yang menjurus ke arah terjadinya proses pembelajaran. Sedangkan media pembelajaran dalam dunia pendidikan sangat penting alam kegiatan mengajar. Pendidik seharusnya memperhatikan tentang pemanfaatan media dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan mempelajari bagaimana menetapkankan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Tetapi realitanya media pembelajaran sering terabaikan dengan alasan terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, dan tidak tersedianya biaya. Agar proses belajar mudah dan  efisien, pendidik harus memilih media yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Jadi sesederhana mungkin media pembelajaran dapat dipakai sebagai sarana mencapai tujuan pembelajaran. Tidak perlu mahal yang penting dapat membantu proses belajar peserta didik. Dan dalam makalah ini, kami akan menjelaskan pemanfaatan dan praktik pembuatan media sederhana.

1.2         Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian media pembelajaran sederhana?
2.    Apa saja unsur-unsur media pembelajaran sederhana?
3.    Apa  saja macam-macam media pembelajaran sederhana?
4.    Bagaimana cara pembuatan dan Praktik media pembelajaran sederhana?

1.3               Tujuan Masalah
a.    Menjelaskan pengertian media pembelajaran sederhana
b.    Menjelaskan unsur-unsur media pembelajaran sederhana
c.    Menyebutkan macam-macam media pembelajan sederhana
d.    Menjelaskan cara pembuatan dan praktik media pembelajaran sederhana

1.4       Manfaat
Bahwa kita sebagai mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon guru perlu mengetahui, memahami dan mempraktikan bagaimana cara menggunakan media sederhana di dalam kelas kepada peserta didik, yang tujuannya agar proses belajar mengajar menjadi mudah, efisien dan konsentrasi belajar meningkat.












BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Media Pembelajaran Sederhana
Menurut Njamarah(1995:136) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.[1] Media tidak selalu identik dengan harga mahal. Berdasarkan keadaannya media dibagi menjadi 2 hal yaitu media canggih dan media sederhana. Dikatakan sederhana karena dalam media ini tidak berbasis teknologi dan dapat dibuat sendiri. Dalam pembuatannya tidak memerlukan banyak biaya sehingga bersifat ekonomis. Dalam hal ini seorang guru dituntut untuk sekreatif mungkin memanfaatkan barang yang ada sebagai media untuk menyampaikan suatu materi pembelajaran.
Menurut Oemar Hamalik (1994:67-68) sebelum membuat media gambar terlebih dahulu memperhatikan keaslian gambar, kesederhanaaan, bentuk item, dan artisti. Media gambar sebagai bagian dari mediapembelajaran sederhana sering dipergunakan karena nilai ekonomis dan kepraktisannya.[2]

2.    Unsur-unsur Media Pembelajaran Sederhana
Dalam pembuatan media sederhana hal yang paling penting adalah mengetahui proses penyampaian unsur-unsur yang terkandung dalam media tersebut. Penataan unsur yang baik dapat mempermudah penyampaian informasi yang akan disampaikan. Berikut adalah unsur-unsur yang perlu disampaikan dalam pembuatan media pembelajaran sederhana:

1.    Kesederhanaan
Kesederhanaan mengacu pada jumlah dari unsure visual. Jumlah elemennya yang sedikit memudahkan siswa untuk menangkap dan memahami pesan yang disajikan media visual itu.
Begitu juga kata-katanya harus memakai huruf yang sederhana dan mudah untuk di baca tulisannya. Kalimatnya harus ringkas,tetapi padat dan mudah dimengerti.
2.    Keterpaduan
Elemen-elemen visual harus saling berhubungan sehingga dapat terbentuk keseluruhan yang utuh yang dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
3.    Penekanan
Salah satu konsep harus terdapat penekanan yang dapat menjadi pusat perhatian siswa, dengan menggunakan ukuran, keterpaduan warna, atau ruang penekanan pada unsur terpenting.
4.    Keseimbangan
Bentuk dan pola yang di pilih harus seimbang. Baik keseimbangan simetris yang tampak statis maupun dinamis atau menarik perhatian.
5.    Bentuk
Bentuk yang unik dan asing bagi siswa dapat menarik perhatian dalam memahami, oleh karena itu pemilihan benuk perlu diperhatiakan juga.
6.    Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mmpelajari urutan-urutan khusus.
7.    Tekstur
Tekstur dapat menimbulkan kesan kasar dan halus pada unsur atau media pembelajaran sehingga siswa tau perbedaannya.
8.    Warna
Warna digunakan untuk memberi kesan pemisah dan penekanan, menunjukkan perbedaan dan persamaan juga menciptakan kesan emosional tertentu.[3]
3.    Macam-macam Media Pembelajaran
Media sederhana cenderung media yang berbasis visual. Visual adalah sesuatu benda yang dapat dilihat, hal ini menjadi peranan sangat penting dalam proses belajar. Karena siswa dapat lebih memahami dan lebih mudah mengingat serta dapat menumbuhkan minat dalam proses belajarnya. Berikut adalah macam-macam media pembelajaran sederhana:
1.    Gambar
Gambar bisa berupa foto, lukisan dan sketsa. Tujuan utamanya yaitu untuk menvisualisasikan konsep yang ingin disamapaikan pada siswa. Adapun penggunaan foto/lukisan sangatlah tepat karena tidak memerlukan perlengkapan. Ada juga yang berupa peta aatau globe yang tujuannya untuk menyajikan data lokasi wilayah/tempat.
2.    Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik,garis atau gambar. Tujuannya meneliti perkembangan atau perbedaan dari suatu objek dengan data yang akurat.
3.    Relia
Relia adalah benda nyata yang tidak harus dihadirkan diruang kelas tetapi siswa dapat langsung melihat ke objek sehingga memberikan pengalaman yang nyata bagi siswa.


4.    Poster
Poster digunakan untuk menarik perhatian dengan menyatukan gambar warna dan tulisan kata-kata pendek yang bersifat mengajak dan memotivasi atau memperingatkan.
5.    Chart atau bagan
Chart digunakan sebagai presentasi gambar grafis yang menjelaskan tentang hubungan-hubungan, misalnya jumlah, kronologis dsb.
6.    Papan tulis
Papan tulis adalah salah satu media sederhana yang mudah ditemui. Hampir semua sekolah memilikinya. Dengan ini guru bisa menyampaikan materi dengan mudah yang dapat dipahami siswanya.[4]
4.    Cara Pembuatan dan Praktik Media Pembelajaran Sederhana
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk membuat media sederhana yaitu seperti pemanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana. Hal ini sudah sejak dulu dilakukan sebelum ada media modern. Tidak kalah dengan media modern, kegiatan menggunakan media sederhana ini menjadikan para guru lebih kreatif dan inovatif untuk menyajikan materi kepada siswanya sehingga mencapai tujuan belajar yang baik jika penggunaannya tepat dan sesuai.
Jika kita melihat jeli disekeliling kita, maka kita data menemukan begitu banyak sumber belajar  yang bisa dimanfaatkan. Sekarang tergantung kita, apakah kita bisa mengembangkan menjadi suatu media yang menarik, kreatif dan mempermudah proses beajar mengajar.[5] Berikut salah satu contoh cara pembuatan media sederhana untuk menghafal kosakata bahasa asing.
a.    Bahan :
-       Kardus bekas
-       Gunting, lem
-       Foto atau Kertas bergambar (binatang atau tumbuhan dll) yang diambil dari majalah atau koran bekas
b.    Cara pembuatan
-       Gunting kardus ukuran sedang (8x8)
-       Beri lem pada kardus
-       Tempelkan gambar atau foto tersebut ke bagian kardus yang diberi lem
-       Rapikan dan tulis bahasa inggris atau bahasa arab di belakang kardus, hal ini bertujuan untuk memudahkan guru menyebutkan gambar tersebut di depan kelas.
-       Terakhir praktikan media tersebut di depan kelas.
Cara mempraktikannya cukup mudah, seorang guru menyuruh siswa bersama-sama menirukan ucapan bahasa arab/inggris dari guru didepan kelas dengan menunjukkan kartu bergambar tersebut dan hal itu diucapkan berkali-kali sampai siswa dirasa hafal lalu selanjutnya guru hanya menunjukan kartu saja tanpa berbicara dengan demikian diharapkan anak akan langsung mengetahui bahasa yang diajarkan tadi. Selamat mencoba.
Adapun manfaat dari media pembelajaran diatas adalah untuk menarik minat siswa dalam belajar, memperjelas informasi dari materi pelajaran yang disampaikan, menimbulkan motivasi belajar, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta memberikan kesamaan informasi pada siswa sehingga tujuan proses belajar dapat terlaksana dengan baik.





BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Dari isi makalah diatas  dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran sangatlah penting untuk menunjang ketercapaian siswa dalam belajar, baik itu menggunakan teknologi modern atau media sederhana. Adapun media sederhana identik dengan hal yang simple yang tidak memerlukan biaya yang mahal. Hanya kita sebagai guru perlu kreatif dalam memanfaatkan barang disekitar kita. Cara pembuatannya pun juga sangat mudah sesuai kreatifitas masing-masing dan semenarik mungkin. Penting juga memperhatikan unsur-unsur yang ada seperti keterpaduan, keseimbangan, bentuk, garis, tekstur dan warna.
3.2        Saran
Sebaiknya guru menggunakan media yang sederhana dalam proses pembelajaran. selain mudah diperoleh juga dapat lebih menjadikan siswa lebih faham akan materi yang disamapaikan dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.









DAFTAR PUSTAKA


Yudi Munadi, Media Pembelajaran. Jakarta : GP Press Group,2013, hlm.208

Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif (Memberdayakan dan Merubah Jalan Siswa), Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011), hlm .224



[1] Yudi Munadi, Media Pembelajaran. Jakarta : GP Press Group,2013, hlm.208.
[2] Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif (Memberdayakan dan Merubah Jalan Siswa), Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011), hlm .224.
[3] http://multazam-einstein.blogspot.in/2013/07/pembuatan-media-pembelajaran-sederhana.html

[4]http://multazam-einstein.blogspot.in/2013/07/pembuatan-media-pembelajaran-sederhana.html
[5] Rajul, Makalah Pembuatan Media Pembelajaran, dalam http://rajul-al.blogspot.com/2012/01/makalah-pembuatan- media-pembelajaran.html