Jumat, 03 Juni 2016

MEDIA AUDIO , VISUAL, AUDIO VISUAL DAN MULTIMEDIA




MAKALAH
MEDIA AUDIO,VISUAL,AUDIO VISUAL DAN MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJRAN PAI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “MEDIA PEMBELAJARAN PAI”
Dosen pengampu :Ali rif’an ,Mpd.I




Kelas B 20151217_064240.jpg





Oleh:
Umi baroroh
Amaliatus sholikhah
Risky syawalia




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
                                         FAKULTAS TARBIYAH  
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALI AL-HIKAM
MALANG
2016



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah system percetakan yang bekerja atas dasar fisik mekanik. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi micro-processor yang melahirkan pemakaian computer dan kegiatan interktif.

B.  Tujuan Penulisan Makalah

1.   Untuk Mengetahui Pengertian Media Audio, Visual, Audio Visual Dan Multimedia Untuk Pembelajaran PAI ?
2.    Untuk Mengetahui Karakteistik Dan Jenis-Jenis Audio, Visual, Audio Visual Dan Multimedia Untuk Pembelajaran PAI ?
3.    Untuk Mengetahui Penggunaan Audio,Visual, Audio Visual Dan Multimedia Untuk 
     Pembelajaran  PAI ?
4.    Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio, Visual, Audio Visual Dan Multimedia Untuk Pembelajaran PAI?




















BAB 2
PEMBAHASAN
A.   PENGERTIAN

1.      Media Audio
Penyajian pengajaran atau pengetahuan melalui pendidikan Audio Pengalaman Mendengar dan pendidikan Visual Pengalaman Melihat. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi bersifat auditif mendominasi manusia. Suatu metode untuk menyampaikan informasi berdasarkan prinsip psikologi, yaitu : seseorang akan memperoleh “pengertian lebih baik dari sesuatu yang dapat dilihat dari pada didengar”

2.       Media Visual
Pada mulanya pada proses pembelajaran hanya menggunakan pendekatan verbal, yakni membaca dan menulis. Baru pada pertengahan tahun 1960-an mulai muncul konsep keterbacaan visual, dalam bentuk grafik seperti sketsa, gambar, foto, diagram, table dan lain-lain. Dengan demikian dalam buku-buku pelajaran mulai ditampilkan pesan-pesan visual melalui berbagai ilustrasi untuk memperjelas keterbacaan visual. Labih dari itu, pesan-pesan visual disajikan pula dalam berbagai media massa seperti televisi, percetakan dan produksi. Pesan-pesan visual sangat efektif dalam memperjelas informasi, bahkan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi sikap seseorang, membentuk opini masyarakat dan lain-lain .
Pada beberapa penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa “pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya, namun tidak berarti bahwa media harus selalu mempunyai keadaan yang sebenarnya. Sebagai contoh adalah model. Artinya, sekalipun model merupakan gambaran nyata dari objek dalam bentuk tiga dimensi tidak dapat dikatakan realistik sepenuhnya. Namun demikian, model sebagai media pembelajaran dapat memberi makna terhadap isi pesan dari keadaan yang sebenarnya.

3.      Media Audio – Visual
Media audio-visual, adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual,adalah: televisi,video – VCD, sound slide, dan film.

4.      Multimedia
multimedia (media) kata media berasal dari kata latin medius yang secara harfiah berarti tengah “pengantar” atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.dalam pengertian ini  guru, buku teks,dan lingkungan sekolah merupakan media secara lebih khusus , pengertian media dalam proses belajar mngajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronisuntuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi sisual atau verbal.







B. Jenis-Jenis Media Audio, Visual, Audio Visual, Dan Multimedia  
    Untuk Pembelajaran PAI

1.      media audio

a. Media Audio Kaset
Audio kaset, berupa pita maknetis yang dapat menghasilkan suara jika diputar dalam tape recorder. Alat ini sudah sedemikian memasyarakat, sehingga dapat dikatakan sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia. Hanya saja audio kaset, selama ini lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan, terutama untuk rekaman musik hiburan. Sementara penggunaan audio kaset untuk kepentingan proses pembelajaran dirasakan belum memasyarakat secara maksimal. Sebagai media pembelajaran, audio kaset cukup efektif dan efesien untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Rekaman audio merupakan jenis media yang tepat digunakan untuk pembelajaran bahasa, latihan membaca Qur’an, dan latihan-latihan yang bersifat verbal. Misalnya, rekaman untuk pelajaran bahasa asing, rekaman pidato, rekaman pendidikan seni, rekaman kegiatan diskusi dan seminar, rekaman bacaan al-Qur’an, rekaman ucapan huruf-huruf [mahraj] al-Qur’an, rekaman pelajaran pendidikan agama untuk suatu forum pengajian, rekaman bacaan-bacaan salat, doa-doa haji, dan sebagainya. Namun yang perlu diperhatikan adalah rekaman materi pelajaran yang dikemas harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum, tujuan pembelajaran, metode, dan kondisi pembelajar. Pembelajaran tentang pengucapan [pronounciation] dan keterampilan mendengar [listening skill] akan sangat efektif jika menggunakan media ini. Media ini manfaatnya cukup efektif dan efesien dalam proses pembelajaran.

b. Media Radio
Eloktronik secara teknis adalah sebuah alat eloktronik yang dilengkapi dengan perangkat penerima gelombang eloktromaknetis dan perangkat penyiaran. Maka dalam konteks ini, pengertian radio sebagai media pembelajaran lebih ditonjolkan pada radio siaran [broadcast] . Dengan demikian, radio merupakan media audio yang disiarkan. Program radio telah lama digunakan sebagai siarana pembelajaran untuk menyampaikan meteri pembelajaran pada beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di seluruh dunia termasuk Indonesia. Jadi, fungsi media radio adalah menyampaikan pesan bahan pelajaran yang dapat didengar oleh penerima pesan atau pembelajar. Madia radio sebagai media pembelajaran tentu memiliki keterbatasan dan kelebihan.

c. Media laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa, dikategorikan sebagai media audio, karena media ini menggunakan seperangkat “alat-alat audio” yang berupa taperecorder dan pita kaset yang disalurkan melalui kabel pada headphone. Dengan perangkat alat-alat ini, program pengajaran bahasa dapat mengkoordinasi pendengaran pembelajar sehingga lebih terkonsentrasi pada materi pelajaran bahasa . Laboratorium bahasa, merupakan alat untuk melatih pembelajar mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam .




2. media visual
           
a.       Pesan Visual dan Proses pembelajaran
Dari penjelasan di atas, tanpaknya perlu mempelajari “pesan visual” sebagai media dalam hubungannya dengan proses pembelajaran. Artinya, bagaimana pengajar dan “pembelajar” memanfaatkan pesan visual untuk mempertinggi proses pembelajaran. Sebab, keterampilan “memahami pesan visual” dapat diartikan sebagai kemampuan menerima dan menyampaikan pesan-pesan visual tersebut. 
b.      Belajar dari pesan Visual
Belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan, karena dengan melihat pesan visual tidak dengan sendirinya seseorang akan mampu belajar daripadanya. Itulah sebabnya “pembelajar” harus dibimbing agar dapat menerima dan menyimak pesan-pesan visual secara tepat. 
c.        Menyimak Pesan Visual
Pesan visual yang disajikan dapat diterima oleh pembelajar dengan kemampuan tertentu. Sedangkan kemampuan menerima pesan visual dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada dua faktor yang sangat penting, yaitu perkembangan usia anak dan latar belakang budaya yang dianutnya serta pengalamannya.
Hasil temuan ahli psikologi perkembangan anak, menunjukkan bahwa keterbacaan pesan visual dipengaruhi oleh tingkat kematangan jiwa anak. Sebelum anak usia 12 tahun anak cenderung untuk menafsirkan pesan-pesan visual menurut bagian demi bagian daripada secara keseluruhan. Dalam menceritakan tentang apa yang mereka lihat digambar, mereka akan memilih unsure-unsur yang spesifik, termasuk di dalamnya adegan, sedangkan “pembelajar” yang lebih dewasa cenderung untuk meringkas keseluruhan adegan dan melaporkan kesimpulan tentang makna gambar. Bilamana berbagai lambang abstrak atau rangkaian gambar seri yang saling berkaitan satu sama lain tidak jelas dipahami “pembelajar”, akan mengakibatkan gagalnya proses komunikasi edukatif bagi semua tingkat usia . 

3. Media Audio - Visual

a. Television [bahasa Inggris], melihat jauh. Kata melihat jauh mengandung makna bahwa gambar yang diproduksi pada satu tempat [stasiun televisi] yang dapat dilihat ditempat lain melalui sebuah perangkat penerima yang disebut televisi minitor atau televisi set.
Istilah televisi, baru dicetuskan di Paris, pada tanggal 25 Agustus 1900, bersamaan dengan pertemuan para ahli eloktronik dari beberapa negara industri maju .
Televisi suatu perlengkapan eloktronik, yang pada dasarnya adalah sama dengan “gambar hidup” yang terdiri dari gambar dan suara. Dengan demikian, peranan TV baik sebagai gambar hidup maupun sebagai radio yang dapat menampilkan gambar yang dapat dilihat dan menghasil suara yang dapat didengar pada waktu yang sama . Maka kata televisi berkonotasi pada suatu system unit kerja pada televisi siaran, dan bukan semata-mata dilihat dari aspek wujudnya sebagai perangkat keras , tetapi televisi dapat mentransmisikan segenap pesan melalui gelombang eloktronik atau melalui saluran kabel

b. Media Video - VCD
Gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara, dapat ditayangkan melalui medium videio dan video compact disk [VCD]. Sama seperti medium audio, program video yang disiarkan [broadcasted] sering digunakan oleh lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran. Video dan televisi mampu menayangkan pesan pembelajaran secara realistik. Video memiliki beberapa features yang sangat bermanfaat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu features tersebut adalah slow motion di mana gerakan objek atau peristiwa tertentu yang berlangsung sangat cepat dapat diperlambat agar mudah dipelajari oleh “pembelajar”. Slow motion, adalah kemampuan teknis untuk memperlambat proses atau peristiwa yang berlangsung cepat. Video dan VCD dapat digunakan sebagai media untuk mempelajari objek dan mekanisme kerja dalam mata kuliah tertentu.

d.      Media Saund Slide [Slide Bersuara]
Slide, merupakan media pembelajaran yang bersifat audio visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilingkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Penggunaannya dapat dikombinasikan dengan audio kasset, dan dapat digunakan secara tunggal tanpa narasi. Pada umumnya jika digunakan untuk keperluan instruksional, sehingga slide dapat dibuat secara berseri dan berurutan serta dikombinasikan dengan au-dio kasset. Maka slide yang dikombi-nasikan dengan audio kasset disebut dengan saund slide [slide bersuara], yaitu penyajian bahan pelajaran yang dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan slide secara berurutan yang dikombinasikan atau dilengkapi dengan audio kasset.
Sebagai media pembelajaran, slide suara dapat menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. Misalnya, menyajikan materi pelajaran tentang cara mengerjakan salat, maka perlu dikemas secara berurutan yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

C. Kelebihan dan Kelemahan
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:
  1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
  2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a        Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau video
b      Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c         Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame line atau high speed photografi
d         Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e         Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.

Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1.      Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.
2.      Biaya pengadaannya relative mahal
3.      Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.
BAB 3
PENUTUP
A.  kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Media Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi :
·         Audiovisual Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber.
·         Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang antara lain,memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan kelemahan pada media audio visual adalah terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya.



DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video Pembelajaran.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo Persada
Jakarta : Grafindo Pers.
Suleiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
Usman, M. Basyirudin dan Asnawir. 2002. Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.



1 komentar: